Menaker Beri Kuliah Umum dan Buka Festival Band di Universitas Negeri Padang

By Admin

nusakini.com-- Kondisi angkatan kerja Indonesia saat ini masih didominasi oleh masyarakat dengan latar belakang pendidikan menengah ke bawah yang mencapai angka 62 persen dari sekitar 128 juta jiwa. Hal tersebut turut menyebabkan rendahnya daya saing angkatan kerja Indonesia. Untuk itu, pemerintah terus mendorong peningkatan kompetensi angkatan kerja, baik melalui pelatihan vokasi maupun melalui pendidikan formal. 

Hal ini disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI M. Hanif Dhakiri saat memberikan ceramah umum dan membuka sekaligus membuka festival band Universitas Negeri Padang (UNP), Sabtu (8/10). 

“Melihat masih sedikitnya jumlah angkatan kerja Indonesia yang berpendidikan tinggi, ini mengindikasikan bahwa Pemerintah Indonesia juga masih memiliki pekerjaan besar berjangka panjang di bidang pendidikan. Namun untuk jangka pendek, jalur pelatihan dan sertifikasi kompetensi harus digalakkan,” katanya. 

Pada tahun 2030 nanti, lanjut Menaker, Indonesia diprediksi akan menempati posisi ke-7 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Dengan catatan, pada tahun tersebut Indonesia memiliki 115 tenaga kerja skill. 

“Sementara saat ini, kita baru punya 55 tenaga kerja skil. Kita butuh separuhnya lagi. Makanya kita harus up grade tiap tahun minimal 4 juta tenaga kerja skill,” ujar Menteri Hanif. 

Menaker memaparkan, daya saing Indonesia saat ini masih berada di urutan ke-41 dunia. Indonesia masih berada di belakang beberapa negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. 

Oleh karena itu, beberapa langkah startegis untuk meningkatkan skill harus dilakukan di lembaga pendidikan untuk mengejar ketertinggalan. Kampus harus lebih menggalakkan riset yang berbasis pada kebutuhan masyarakat dan menggenjot pendidikan vokasi. 

“Saya minta kepada para mahasiswa untuk punya mental kompetitif. Berusaha untuk bisa memenuhi kompetensi dan skill sehingga bisa bersaing dengan tenaga kerja lainnya,” imbau Menteri Hanif. 

Menaker menambahkan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI siap bekerja sama dengan lembaga pendidikan setempat untuk mengimplementasikan pemagangan. Dengan sistem dan skema yang komprehensif, pemagangan akan sangat diperlukan untuk membantu mahasiswa lebih mengenal dunia kerja yang akan digelutinya kelak. 

“Magang untuk jabatan yang jelas, kualifikasi yang jelas. Sehingga bisa benar-benar menciptakan skil workers. Itu sudah saya bangun kerjasama dengan kadin untuk program pemagangan nasional dengan melibatkan 2000 perusahaan,” pungkas Menaker.(p/ab)